Sabtu, 10 Januari 2009

"AJARKAN ANAK CARA MENGATUR KEUANGAN SEJAK DINI"


"AJARKAN ANAK CARA MENGATUR KEUANGAN SEJAK DINI"

Sebagai Orang tua sudah saatnya untuk lebih sadar pentingnya mendidik anak dalam penggunaan uang sejak usia dini. Jika anak-anak nantinya tidak bisa kelola uang sejak usia dini ini akan membawa pengaruh di saat mereka dewasa yang akan memiliki hutang hutang maupun banyaknya tagihan di kartu kredit mereka.

Ajarkan anak-anak tentang penggunaan uang ketika mereka tumbuh dan berkembang.karena mereka akan lebih mau mengerti dibanding saat mereka sudah dewasa yang mana agak susah diatur. Pada usia anak-anak gunakan cara mendidik mereka dengan gaya bercanda dan jelaskan kepada mereka belajar tentang uang. Saat usia tiga setengah tahun sangat tepat jika mereka belajar tentang hal ini.

Tanamkan nasehat pada anak anak "Adik tidak bisa membelanjakan lebih dari yang adik miliki."

Saya memberi dua anak saya masing masing lima ribu rupiah. Masing-masing dari mereka membelanjakan dua ribu rupiah game-game kartu naruto. Uang mereka kini tersisa tiga ribu rupiah. Mereka memutuskan ingin membeli permen gula dan coklat daripada membelanjakan sisa tiga ribu rupiah di kartu game.

Selanjutnya saya ajak anak anak ke toko permen dan coklat. Anak anak bertanya kepada penjaga toko, berapa harga permen gula dan berapa harga coklat itu.Kebanyakan harga dari permen gula dan coklat itu lebih dari tiga ribu rupiah lebih dari yang mereka miliki. rata rata lima ribu rupiah harga dari permen gula dan coklat tersebut kecuali ada permen bertangkai seharga tiga ribu rupiah. Dengan lemah lembut saya mengingatkan mereka bahwa mereka hanya mempunyai tiga ribu rupiah dan saya katakan bahwa saya tidak memiliki uang lebih untuk membeli apa yang mereka inginkan.Akhirnya anak anak memutuskan membeli permen bertangkai itu meskipun itu bukan pilihan pertama mereka.

Dapat kita tarik kesimpulan meskipun mereka suka coklat lebih dari permen bertangkai, mereka bisa menerima saran karena mereka hanya memiliki sisa uang tiga ribu rupiah. Saya tidak akan menyuruh mereka untuk meminjam uang untuk kesenangan-kesenangan yang sehari-hari dalam hidup (kecuali jika untuk suatu urusan bisnis risiko yang dapat diperhitungkan). Saya memikirkan nya adalah suatu pelajaran yang cukup baik karena anak-anak masih mendapat satu permen bertangkai pada akhirnya. Itu adalah suatu yang sama-sama untung bagi mereka. Jika mereka tidak bisa menemukan apapun untuk tiga ribu rupiah atau lebih sedikit, lalu mereka tidak bisa membeli permen gula dan coklat. Mereka bisa, bagaimanapun, menggunakan uang untuk kartu game sebagai gantinya. Itu pilihan mereka.

Teori ini kelihatan sederhana tapi hal tersebut sering dilupakan ketika anak anak mulai berkembang. Banyak godaan yang ditemukan yang sangat sulit untuk dihindari. Ada penjualan barang barang secara terus menerus keseluruhan sepanjang tahun dan kebanyakan dari kita mencoba untuk menghibur diri kita sendiri dengan berbagai pembelian yang tidak benar-benar diperlukan hanya karena lebih murah dibanding harga semestinya.

Ada perabotan perabotan model baru saat ini. (eg. handphone, televisi, komputer dll) Kita hampir selalu digoda untuk membeli berbagai barang lebih baik dan baru. Apakah, mereka benar-benar perlu? Tidak ada saran jika anda mempunyai dana lebih tentu saja. Kebanyakan dari waktu kita tidak benar-benar memerlukan berbagai hal ini tetapi itu akan menjadi 'baik' untuk memiliki mereka.

Sadar dan tidak jatuh masuk ke perangkap dari iklan-iklan. Pengiklan-pengiklan harus berbuat terbaik untuk menjual produk-produk mereka agar anda mau membelinya. Berpikirlah sebelum memutuskan untuk membelinya atau saran dari orang lain perlu sebagai pertimbangan. Model boleh tua tapi selama masih bisa digunakan walau sudah tidak trendy lagi. Gunakan di mana itu perlu dan di mana anda dapat mendapat imbal hasil terbaik. Ingat untuk menimbang keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian.


Sumber : Cheng cheng http://raisingconfidentkids.com